umtegal.ac.id – Dua dosen dari Program Studi S-1 Farmasi Tegal Muhammadiyah University (TMU), yaitu Nur Rahmah Hidayati dan Putri Deti Ratih, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di RT 05/RW 01 Procot, Kecamatan Slawi pada hari Sabtu, 6 Desember 2025. Kegiatan ini mengusung tema pemanfaatan labu kuning untuk kesehatan dan penerapan zero waste dengan mengolah limbah labu kuning menjadi produk yang berguna.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme dari warga setempat, khususnya 23 anggota ibu-ibu PKK yang menjadi sasaran utama. Para peserta mendapatkan penjelasan mengenai kandungan gizi dan manfaat kesehatan buah labu kuning yang dikenal sebagai sumber pangan multifungsi.
Dalam paparannya, Nur Rahmah Hidayati menjelaskan potensi besar labu kuning sebagai pangan fungsional karena kandungan gizinya yang cukup lengkap. Labu kuning mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi stabil namun tetap rendah gula sehingga aman dikonsumsi oleh berbagai kelompok usia, termasuk penderita diabetes. Selain itu, labu kuning kaya akan antioksidan seperti beta-karoten yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, kulit, dan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin A, C, dan E, serta mineral penting seperti kalium, magnesium, dan zat besi membuat labu kuning menjadi bahan pangan bergizi tinggi dan dapat mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Setelah pemaparan materi, peserta mempraktikkan langsung pengolahan limbah kulit buah labu kuning menjadi Mikroorganisme Lokal (MOL). MOL merupakan larutan hasil fermentasi yang berisi bakteri baik dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair, mempercepat proses pengomposan, mengusir hama, dan memperbaiki kesuburan tanah. Selain itu, biji labu yang biasanya ikut terbuang juga diolah menjadi kuaci labu, camilan sehat bernilai ekonomi. Aktivitas ini sekaligus menunjukkan bahwa limbah dapur rumah tangga dapat dioptimalkan kembali menjadi produk yang berguna dan ramah lingkungan.
Menurut Putri Deti Ratih, upaya ini dilakukan sebagai solusi pemanfaatan limbah organik rumah tangga sekaligus merespons permasalahan penumpukan sampah di kawasan perkotaan yang kerap menimbulkan aroma tidak sedap akibat bercampurnya limbah organik dan anorganik di satu tempat.
Ketua PKK RT 05/RW 01 Procot menyampaikan apresiasi kepada tim dosen TMU. Menurutnya, pelatihan ini membuka wawasan baru bagi warga mengenai pengelolaan limbah rumah tangga secara bijak.
Di akhir kegiatan, peserta diberikan kuesioner evaluasi. Mayoritas peserta menyatakan kegiatan ini memberikan manfaat nyata, membangkitkan motivasi, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mereka juga mengaku lebih terdorong untuk menerapkan gaya hidup sehat serta lebih peduli terhadap pengelolaan lingkungan.
